Penyakit aneurisma aorta beberapa kali dijuluki sebagai bom waktu yang kapan saja bisa meledak. Bukan tanpa sebab, penyakit ini bisa menyebabkan kematian secara mendadak. Hal ini diungkapkan oleh Konsultan Intervensi Kardiovaskular di Heartology Hospital, dr Suko Adiarto Sp.JP(K), PhD.
Aneurisma aorta sendiri merupakan pelebaran abnormal pada dinding aorta. Pelebaran ini bisa menekan berbagai organ tubuh bahkan kebocoran pada pembuluh darah aorta. Sayangnya, aneurisma aorta jarang bisa terdeteksi di awal dan baru diketahui setelah mengalami keparahan. Situasi ini lah yang sering menyebabkan kematian mendadak.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 6 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 2 Soal Pangan Lokal Halaman all SOSOK Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Bagan Percut, Kaki Korban Terikat Gelang Emas yang Ditelan Jambret di Cirebon Keluar Melalui BAB, Polisi: Sempat Ada di Perut Pelaku
Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 12 Halaman 6 dan 7 Semester 2, Dialog: Offering Help/Service Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 31 37 Kurikulum Merdeka, Penilaian Pengetahuan Bab 1 Halaman all Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 14, 15, 16: Menyimpulkan Informasi Laporan Percobaan Halaman all
Kondisi Terkini Tarsum, Suami yang Mutilasi Istri di Ciamis Disebut Kerap Emosi Saat Interogasi Kunci Jawaban PKN Kelas 12 Halaman 5 Tugas Mandiri 1.1: Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Halaman all "Umumnya tidak terdeteksinya (sehingga) bisa mati mendadak karena pecah. Paling sering (pembengkakan) di dada dan perut," ungkapnya pada media briefing di Heartology Jakarta Selatan, Sabtu (4/5/2024).
Gejala tidak terasa, terutama jika pembesaran pembuluh darah berada di area perut. Pembuluh darah bisa sangat besar sekali tanpa ada keluhan. "Rongga perut cukup besar, sehingga pembesaran pembuluh aorta tidak menekan organ di sekitar," jelas dr Adiarto.
Untuk mencegah terjadinya kematian mendadak, maka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dini. Kapan seseorang perlu memeriksakan diri untuk mengetahui adanya aneurisma aorta ini? Menurut dr Adiarto ada beberapa indikasi. Pertama, pada semua laki laki yang berusia di atas 70 tahun harus melakukan pemeriksaan dengan ultrasound minimal satu kali.
Kedua, laki laki yang berusia di bawah 65 tahun perlu memeriksakan diri jika memiliki faktor risiko. Seperti punya riwayat diabetes, hipertensi dan perokok aktif. Ketiga, ketika punya riwayat penyakit jantung koroner, maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan.
Beberapa penelitian ternyata melihat adanya hubungan penyakit jantung koroner dengan aorta. "Jadi misalkan ada 1000 orang dengan penyakit jantung koroner, minimal ada 120 orang dengan aneurisma aorta," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.